Oh Ya, Wow ……………………………
|
agi menyapa, memunculkan sinarnya yang
hangat, membangunkan setiap insan dari perjalanan mimpi. Jalanan sudah mulai
ramai dipadati oleh kendaraan. Aktivitas telah dimulai setelah libur tahun
baru, banyak sampah sisa perayaan tahun baru semalam.
Jam beker berdering
dari tadi; dia masih bersembunyi di dalam selimut, matanya belum sanggup untuk
melihat pagi yang cerah di awal tahun. Semalam dia dan teman-teman yang lain
merayakan tahun baru di gedung sekolah mereka tercinta, sebagai ketua panitia
perayaan tahun baru yang bukan kali pertama ia jalani, Zee sudah terbiasa
dengan suasana ini setiap satu tahun sekali. Akhirnya Zee mengalah untuk bangun
dan berangkat ke sekolah, jarum jam jatuh tepat di pukul 07.00, Zee buru-buru
berangkat ke sekolah. Sudah berkali-kali Zee menghubungi Akbar dan Bima tapi
tak ada jawaban "Dasar si kembar kompret ", umpat Zee dalam hati,
dengan terpaksa Zee harus menaiki kendaraan umum untuk ke sekolah. Suasana di
dalam angkutan umum sangat menyebalkan bagi Zee, berdesakan di sana bukan hal yang biasa
bagi Zee, rasanya dia pingin muntah. Sampai di depan sekolah gerbang sudah
dikunci rapat, terpaksa Zee harus melewati pintu belakang karena dengan cara
itulah dia bisa masuk kelas dengan aman. Zee harus memanjat tembok yang
tingginya 3 sampai 4 meter dengan menggunakan tangga yang biasa dibuat kabur
anak-anak bandel, setelah berhasil Zee berlari tergopoh-gopoh menuju kelasnya yang ada di lantai dua,
keberuntungan menghampiri Zee, guru yang mengisi mapel jam ini sedang izin
karena sakit.
Sesisi kelas ramai
memebicarakan tentang pesta tahun baru semalam, Zee langsung menghampiri Akbar
yang sedang asyik membicarakan hal yang sama dengan kawan-kawan cowok mereka.
" Kalian kok
tega sih tinggalin aku " rengek Zee.
"Habisnya
kamu, sudah dibangunin dari tadi tetep aja molor" keluh Akbar.
"Zee
kamu salah kostum, hari ini Selasa bukan
hari Rabu" ujar Ema teman sebangku Zee mengingatkan, seisi kelas
menertawakannya, rasanya pingin menangis saja, betapa malunya dia, Zee tertunduk
malu wajahnya merah padam
"Aduh
… ….. kasian ternyata Zee sudah mulai pikun, itu berarti tandanya Zee sudah
jadi nenek-nenek donk" ledek Linda musuh bebuyutan Zee dari kecil hingga
saat ini mereka duduk di kelas tiga SMP.
Sebenarnya Zee
sudah muak setiap tahun harus satu kelas dengan nenek Lampir yang centil,
merasa penting wow padahal aslinya dia tolol, nilainya selalu di bawah
rata-rata. Tak lama kemudia ada pengontrol ketertiban dari pihak OSIS masuk ke
kelas Zee, maka Raya sang koordinator ketertiban langsung tertuju pada Zee,
tanpa ba bi bu Raya langsung meringkus Zee dan membawanya ke kantor BP untuk
dibina.
"What a pity you are ?" ledek Linda
lagi, dia paling bahagia kalau malihat Zee menderita. Sebagai sahabat Zee,
Akbar dan Bima tidak terima sahabatnya dilecehkan oleh seorang Linda yang
tolol.
"Anjeun teh ulah balaga !!!" bentak
Akbar sambil menggebrak bangku Linda.
"Maksud kamu
apaan ngatain aku sombong"
"Eh
nenek Lampir awas ya sampai kamu ganggu Zee lagi, hidup kamu gak bakalan
tenang" ancam Akbar, Linda hanya tertawa, dia sama sekali tidak takut.
"Akbar
!!!" bentak Bima "Sudah tidak usah bertengkar lagi, ngapain kamu
capek-capek bertengkar sama mak Lampir, buang-buang tenaga saja"
"Maksud
kamu apa Bima ??? aku gak ngerti, aku kan
membela Zee masak itu salah" Akabar dibikin bingung oleh sosok Bima yang
memiliki karakter misterius.
"Coba
kamu fikir iblis vs malaikat ? udah pasti pemenangnya malaikat"
Bima
mengangkat kedua alisnya menegaskan bahwa apa yang dia katakana sangat benar.
"Oh
ya….wow" timpal Linda.
****
Awal tahun yang
menyebalkan bagi Zee, hari ini diwarnai dengan kesialan. Parahnya lagi Linda
mengupload foto saat dia dihukum mencabuti rumput di jejaring sosial twitter
banyak tweet tentang foto itu, rasanya dia tidak ingin melihat hari esok di
sekolah. Sepulang sekolah memilih mengurung diri di kamar, sebagai sahabat
Akbar dan Bima cukup mengerti bahwa sahabatnya mengalami tekanan batin tingkat
internasional maka dari itu mereka membiarkan Zee melakukan apa yang dia suka
asal tidak melampaui batas. Akbar dan Bima terpaksa membatalkan acara awal
tahun mereka yang selalu rutin dijalani, tanpa Zee acara itu tak akan ramai.
Setelah mengganti baju dan makan siang Akbar mengjak Bima untuk melihat keadaan
Zee, Bima sangat bersemangat ketika mendapat tawaran dari Akbar. Selama ini
memendam rasa pada Zee, dia tidak berani mengungkapkannya lantaran takut
merusak persahabatan mereka. Hanya Akbar yang tahu akan perasaannya terhadap
Zee.
"JANGAN
GANGGU AKU DULUUU…….." teriak Zee dari dalam kamarnya ketika Akbar dan
Bima menjenguknya.
" Zee ayo donk
keluar, lihat awal tahun yang cerah" rayu kak Cika kakak Zee.
"Pokoknya
gak mau ya gak mau, kakak senang ya lihat Zee kena sial" sahutnya dari
dalam kamar.
" Zee keluar
donk, kita jalan-jalan udaranya segar loh´bujuk Bima
"Segar bagi
kamu tidak bagi aku".
****
Pagi-pagi sekali di
SMP Arjuna terjadi kehebohan beredar foto masa kecil Zee yang berbadan sangat
gendut sedang menangis sambil dicium monyet, foto itu terpajang di mana-mana,
di setiap sudut koridor, ruang kelas dan mading. Melihat itu semua Zee shock
berat, dia menangis sejadi-jadinya sambil merobek satu persatu foto memalukan
itu, Akbar dan Bima sudah berusaha sekeras mungkin untuk menenangkan Zee tapi
tetap saja Zee masih menagis kali ini lebih kencang dari sebelumnya.
"Dasar
cengeng" ledek Linda pada Zee. Zee semakin menangis sejadi-jadinya membuat
gendang telinga siapapun yang mendengarnya akan pecah.
"Aduh
…. malu-maluin saja kamu ini, masak udah kelas 9 masih menangis Cuma gara-gara
foto masa kecil di pajang" lanjutnya Fany.
"Jangan
manja-manja donk jadi anak" timpal yang satu sepesies dengan Linda alias
sama-sama tolol and centil, pantas saja mereka sangat kompak soalnya satu suku
tololnya.
"Eh
Gendruwo pergi sana"
usir Akbar "Gara-gara kalian berdua Zee jadi nangis, seandainya kalian tidak
mengedarkan foto itu, semua kehebohan ini tidak akan terjadi" bela Akbar.
"Emang
dari sana aja
Zee yang manja, sombong" solot Linda.
"Maksud kamu
apa ?" senggrang Zee.
"Kamu
manja plus sombong, barang-barang mewah yang kamu pake' itu bukan punya kamu
tapi punya dedy kamu jadi kamu tidak pantas menyombongkan itu semua" jelas
Linda panjang lebar.
"Cewek
bego' sok-sokan cemarin Zee" hina Bima
"Pernyataan
kamu tadi salah, harta itu milik Alah, dan Allah tahu yang pantas dititipin
harta itu ke siapa, dan Allah memilih bokapnya Zee sebagai salah satu orang
yang di percaya" Bima menjelaskan, Zee tersenyum menang dia tak lagi
menangis.
"Seharusnya
kamu berterima kasih kepada beliau, kalau tidak karena beliau kamu tidak akan
di sini" uajar Akbar
"Sekarang
kamu minta maaf sama Zee" perintah Akbar.
"Apa
??? aku minta maaf sama Zee ???"
"Suatu
saat kamu yang akan minta maaf sama aku, asal kamu tahu semua perbuatan kamu
itu salah" ujar Linda dengan penuh amarah lalu pergi.
"Oh
ya wow" teriak mereka bertiga tanda mengejek Linda dan Fany.
Setelah peristiwa
tadi pagi, zee mendapatkan julukan baru yaitu queen of monkey, Zee selalu
menangis kalau dipanggil dengan sebutan itu. Hari ini dia sudah menangis lebih
dari tiga kali, Akbar capek mengurusi Zee yang selalu menangis, berbeda dengan
Bima dengan penuh kasih sayang Bima tidak akan membiarkan setetes air mata
jatuh di pipi Zee, Bima rela berkelahi
dengan banyak siswa yang mengolok-olok Zee padahal Bima seorang yang tidak suka
keributan, baru kali pertama ini Bima menggunakan tangannya untuk memukul
seseorang yang berani macam-macam dengan Zee.
***
Di depan rumah Zee
ada mobil polisi dan satu mobil dari bank ternama di Indonesia. Zee yang baru pulang
sekolah heran, melihat mobil yang terparkir di depan istananya. Dia berhenti
sejenak mengamati mabil itu, banyak fikiran aneh yang bersarang di benaknya.
Zee segera berlari ke dalam rumah untuk memastikan semua pasti baik-baik saja.
Apa yang dia harapkan tidak dikabulkan, dedynya ditangkap paksa oleh polisi
lantaran terlibat kasus korupsi, dari pihak bank menyita seluruh harta
keluarganya demi melunasi hutang-hutang dedynya. Momy, Zee dan Cika tak tahu
harus berbuat apa, di kantong mereka hanya ada uang 300.000, itu hanya cukup
untuk menyewa kontrakan yang paling murah. Zee mendapat pinjaman uang dari
Akbar dan Bima sebagai modal untuk mereka membuka usaha, sedangkan Cika baru
diputus pacarnya lantara dia jatuh miskin.
***
Kehidupan keluarga
Zee berubah 360o dari yang sebelumnya mereka tinggal di rumah mewah,
nyaman di kelilingi oleh pembantu yang setiap saat bisa mereka suruh kini
berubah mereka tinggal di kontrakan kecil, pengap, yang hanya ada dua ruangan
tidur, satu ruang tamu, satu kamar mandi dan satu dapur. Merasakan ini semua
Cika langsung shock dan diharuskan dirawat di rumah sakit karena kondisinya
sangat lemah. Dulu Zee setiap kali berangkat ke sekolah selalu diantar mobil
mewah, kali ini terpaksa dia harus naik kendaraan umum.
"Kalu gini
terys aku bisa mati" batin Zee ketika di dalam angkutan umum. Berita
tentang Dedy-nya yang korupsi telah menyebar ke mana-mana tak terkecuali
teman-temannya di SMP Arjuna, setiap kali ia melintas di hadapan mereka Zee
selalu di hina dan disindir, Zee menangis lagi dan mengeluh kepada Bima dan
Akbar. Bima mendengarkan keluhan Zee dengan sungguh-sungguh. Sedangkan Akbar
pura-pura mendengarnya, dia sedang asyik bermain PSP.
"Zee
…… aku capek setiap hari selalu mendengar kamu menangis" keluh Akbar,
tangis Zee semakin menjadi-jadi, Bima memelototi Akbar lalu memeluk Zee supaya
dia tenang.
"Udah
Zee jangan nangis ya, anggap aja ini ujia dari Allah, karena Allah sayang sama
keluarga kamu" hibur Bima, Zee masih menangis dipelukan Bima.
"Siapa
bilang ujian, bencana yang menimpa keluarga Zee itu hukuman dari Tuhan karena
Zee dan keluarganya terlalu amat sombong" solot Linda yang tiba-tiba
dating dan menghampiri mereka, kali ini dia tidak ditemani Fany.
"Pantas
saja udaranya panas, ternyata ada iblis di sini" sindir Akbar sambil
mengipas-ngipaskan buku di dekat lehernya.
"Agama
yang kamu anut berbeda dengan agama kami." Bela Bima
"Tahu
apa kamu tentang hukuman dari Tuhan, yang kamu tahu kan menyembah patung" hina Bima,
kata-kata Bima yang baru keluar dari mulutnya bagai panah yang menusuk hatinya.
"Meskipun
aku berbeda agama dengan kalian tapi aku juga tahu hukum agama kalian"
Linda membela diri.
"Oh
ya waw" cibir Akbar membuat Linda geregetan ingin menghabisi Akbar detik
ini juga.
"Bukannya
agama kalian melarang seorang mencuri, korupsi kan sama saja mencuri." Sindir Linda
"Udah
dech Lin, aku capek dari kelas 6 SD sampai sekarang kita berantem terus, apa
sih salah aku ke kamu ??" Zee sudah tidak bisa menahan emosinya lagi, dia
berkata sambil masih meneteskan air mata.
"Asal
kamu tahu Lin. Sebenarnya aku masih ingin berteman sama kamu, main boneka
bersama seperti dulu, tapi entah mengapa kamu membenci aku tanpa alasan yang
jelas." Sambungnya yang masih dalam kondisi menangis.
"Setelah
kamu mendapat semua kenyataan, kamu berubah Zee, kamu tidak mau lagi bermain
dengan aku si cewek sederhana yang bodoh, aku tidak membenci kamu tapi semua
yang aku lakukan selama ini demi mengingatkan kamu" Linda membela diri.
"Ahh …..
bohong." solok Akbar.
"Eh
suah jangan adu mulut lagi." lerai Bima
"Sudahlah
Zee jangan menangis lagi, aku memang tidak tahu tentang masa lalu kalian, untuk
saat ini hentikan pertikaian kalian, kalian sama-sama terluka." tutur
Bima.
"Linda,
kamu ikut aku" ajak Bima sambil menggandeng tangan Linda dan membawanya ke
suatu tempat yang jauh dari Zee.
"Sekarang
kamu boleh cerita tentang masa lalumu dengan Zee". Awalny a Linda tidak
mau bercerita semua masa lalunya dengan Zee.
"Seharusnya
kamu tidak memusuhi Zee seperti itu, kalau kamu memang sahabatnya kamu selalu
ada di sampingnya meski kamu tidak dianggap" tutur Bima sambil menghapus
air mata Linda yang jatuh dari matanya membasahi pipinya yang manis.
"Kamu
tidak mengerti Bim" sangkal Linda, Bima menutup Linda dengan telunjuknya.
"Aku
mengerti, sekarang kamu tenangkan diri dulu, kalian berdua sama terluka"
nasehat Bima
"Maaf
selama ini aku sering menjelek-jelekkan kamu, mencaci kamu. Sekarang aku sudah
tau semuanya" ucap Bima penuh penyesalan.
"Tidak
apa-apa. Setelah kamu tau semua ini kamu jangan membenci Zee"
"Aku
tidak mungkin membencinya karena aku mencintainya" Linda tersentak kaget
mendengar pernyataan Bima. Selama ini dia tahu bahwa Zee tidak mencintai Bima,
Zee hanya menganggap Bima sebagai sahabat, Zee mencintai Akbar.
"Kamu
sudah pernah menyatakan cinta kepada Zee ??" Tanya Linda.
Bima
menggeleng pelan.
"Tapi
aku sering memberinya puisi cinta misterius yang setiap pagi bisa i abaca"
"Cobalah
nyatakan, aku akan membantu kamu"
"Insya
Allah"
***
Kalau dulu setiap
pulang sekolah Zee yang dijemput kini gentian dia yang harus menjemput kendaraan.
Sesampainya di rumah Zee harus mencuci bajunya sendiri, menyapu membersihkan
rumah yang kecil. Momy baru pulang nanti malam, dia harus merawat kak Cika yang
kondisinya tak kunjung baik. Momy sekarang bekerja sebagai karyawan di suatu
supermarket, memang gajinya tak sebesar katika beliau menjadi dosen di
Unniversitas Bina Nusantara, tapi gaji kali ini cukup untuk menghidupi keluarga
kecil mereka.
Setelah kejadian
pagi tadi, Linda tidak lagi mengganggu Zee, Linda memilih diam dengan apapun
yang Zee perbuat. Siang ini Linda mendapat giliran menyapu kelas, semua siswa
sudah pulang hanya tinggal dia dan Fany, saat dia membersihkan bangku Zee ia
menemukan buku harian jatuh, awalnya Linda ingin mengembalikan buku itu, tapi
Fani memaksa untuk membuka, karena mereka berdua sama penasarannya akhirnya
mereka memutuskan untuk membawa buku itu pulang. Sesampainya di rumah Linda dan
Fany bergegas membaca satu persatu halaman dengan cermat. Benar dugaan Linda
selama ini bahwa Zee sangat mencintai Akbar, dari halaman awal hingga akhir
berisi curahan hatinya tentang Akbar,
"Kita
beritahu Bima" usul Fany, Linda mempertimbangkan usulan yang terlalu
nekat.
"Kamu
tidak kasihan dengan Bima, lebih baik dia tahu di awal, itu lebih baik"
ujar Fany, Linda mengangguk tanda setuju.
Bima dan Linda
membuat janji bertemu di suatu tempat, Linda tidak banyak bicara dia langsung
menyodorkan buku harian itu kepada Bima.
"Bacalah"
"Milik siapa
?" Bima terbingung dalam Tanya.
"Jangan
banyak Tanya baca saja, setelah selesai hubungi aku" ujar linda lalu
berpamitan pergi, dia berjalan cepat karena dia tidak mau melihat Bima
bersedih.
***
Sekarang Zee sudah
mulai terbiasa hidup sederhana ia mengetahui itu semua di jejaring twitternya
yang membuatnya sedih, ia tak bisa lagi mencukupi, kak Cika juga terpaksa
berhenti kuliah dengan alasan yang sama dengan Zee sekarang kak Cika bekerja
sebagai pelayan cafe untuk membantu Momy mencari uang. Sebenarnya Zee ingin
berhenti sekolah untuk membantu kak Cika dan Momy mencari uang tetapi kak Cika
dan Momy tidak mengizinkan, sekarang Zee bersekolah di salah satu SMP swasta
dengan teman-teman yang kondisi ekonominya setara dengan Zee. Dari sisnilah Zee
mulai menghargai arti dari sebiji nasi dan satu uang keping uang logam, bila
dulu ia sering meremehkan itu semua kini
kebiasaan itu perlahan hilang, Zee bahagia dengan hidupnya sekarang.
Sepulang les Bima
dan Akbar bersama-sama membaca buku harian yang tidak diketahui pemiliknya.
Lembar demi lembar ia cermati, sungguh tak menyangka buku itu milik Zee, betapa
hancur hati Bima selama ini cintanya bertepuk sebelah tangan ke roda saudara
kembarnya.
"Bahagiakan
dia, Bar" pinta Bima pada Akbar, Akbar menolak mentah-mentah, Bima terus
memaksa agar Akbar mau menjadi pacar pura-pura Zee agar apa yang Zee inginkan
dapat terwujud.
"Oke
demi kamu akan ku lakukan tapi Cuma 2 bulan gak boleh lebih" ini semua
Akbar lakukan karena dia sayang pada saudara kembarnya, Bima rela melakukan
apapun demi orang yang dia sayangi bahagia.
Hari ini Akbar
memuai aksinya, ia pura-pura mencintai Zee selama 2 bulan seperti yang sudah ia
dan saudara kembarnya rencanakan semalam. Terlihat sinar di mata Zee ketika
Akbar menyatakan cinta, tanpa menunggu lama Zee menerimanya. Di balik itu semua
Bima meneteskan air mata isyarat kepedihan hati yang mendalam. Semua surat
cinta yang dikirim untuk Zee adalah karya Bima yang di atas namakan Akbar,
sebenarnya Akbar sudah tidak tahan dengan sandiwara cinta ini, selama ini Akbar
tahu, diam-diam Bima menangis ketika membaca balasan surat dari Zee, mentiah
Zee di twitter Akbar, yang penuh dengan cinta.
***
Sudah satu bulan
lebih Dedy mendekam di jerji besi penyelidikan dan pemeriksaan telah berulang kali beliau lalui, pagi ini
adalah siding penentuan bersalah atau tidaknya beliau. Beliau masuk ke ruang
persidangan dengan dikawal dua petugas, seluruh anggota keluarga hadir di
persidangan tersebut untuk memeberi semangat kepada beliau. Proses demi proses
persidangan dilalui, betapa bahagianya Dedy ketika mendengar keputusan hakim
yang menyatakan beliau 100% tidak terlibat dalam skandal korupsi. Semua harta
yang telah disita dikembalikan, Zee mendapat kehidupannya yang dulu tapi kali
ini dia berbeda, Zee tidak lagi sombong dan cengeng seperti dulu. Kak Cika
dapat kembali duduk di bangku kuliah, Momy kembali diterima menjadi dosen, dan
zee kembali duduk di SMP Arjuna. Meskipun begitu ia tak lupa dengan SMP
swatanya yang dulu, keluarga menyumbang 500 juta untuk perkembangan SMP swasta
itu.
Hari pertama Zee
kembali ke SMP Arjuna, ia mendapat sambutan hangat dari teman-temannya yang
paling mengejutkan bagi Zee sekaligus yang paling membahagiakan bagi Zee adalah
saat Linda minta maaf atas semua kesalahannyandan memintanya menjadi sahabatnya
kembali, Zee menyetujuinya. Kini mereka berjajnji akan menjadi sahabat
selamanya.
***
Dua bulan telah
berlalu saatnya Akbar mengakhiri semua sandiwara cinta ini. Akbar dan Zee
bertemu di suatu tempat yang biasa mereka hangaut. Akbar menceritakan semua
dari awal hingga akhir. Mendengar cerita itu hati Zee tersobek-sobek hancur
berkeping-keping, tak pernah ia duga selama ini ia dibohongi. Semenjak saat itu
Zee tak mau lagi mengucap satu huruf pun kepada Akbar dan Bima, meskipun Akbar
dan Bima sudah meminta maaf berulang kali tetap saja tidak ada respon dari Zee.
Hari ini pengumuman
kelulusan, semua siswa dan siswi berdegub jantungnya, mulut mereka komat-kamit
mengucapkan do'a sesuai keyakinan. Satu persatu siswa dipanggil ke kantor
kepala sekolah, mereka diberi lembaran yang menyatakan mereka lulus atau tidak.
Semua siswa besorak gembira atas kelulusan, taka ada air mata kesedihan yang
ada hanya kebahagiaan. Akbar dan Bima mencoba untuk meminta maaf yang kesekian
kalinya, bila kali ini ia gagal mereka tidak akan memaafkan diri mereka sendiri.
Mereka menghampiri Zee yang sedangngerumpi bersama Linda dan Fany. Akbar dan
Bima memohon-mohon di hadapan Zee untuk mendapat kata maaf. Setelah berjuang
akhirnya mereka mendapat kata maaf dan akhirnya mereka bersahabat kembali.
Kabar baik untuk Anda semua yang Anda butuhkan pinjaman untuk melunasi utang Anda, Anda perlu meminjam uang untuk meningkatkan komersialisasi organisasi Anda? Atau Anda ditolak kredit dari bank atau lembaga keuangan untuk satu atau lebih alasan, atau tidak? Anda perlu berbagi beban pinjaman atau hipotek? Anda memiliki lokasi yang tepat untuk utang Anda di sini! Emamllua pinjaman perusahaan pinjaman kepada orang-orang terkenal - dan terkenal.
ReplyDeleteManfaat yang rendah dan dapat diterima dari 2% tanpa colerteral.
Silahkan hubungi kami di E-mail kami hari ini jika Anda perlu meminjam Email urget: Emamllualoanfirm@gmail.com