“kita
hanya teman jalan bareng bukan temaan hidup bareng”~bisma~
“aku
memang tak pantas karena ternyata semua tentang mu, bukan kamu dalam
mataku.”~leoni~
“leon” teriak bisma menyerukan
namaku begitu melihatku memasuki kelas, aku sengaja mengambil duduk di depannya
ataupun disampingnya, di belakangnya kaena berada di dekatnya hariku
benar-benar nyata.
“bentar lagi ujian terus libur kita
mau kemana?” celetuknya begitu semangat, hari ini aku duduk di samping bisma
“kita apa yaa yang belum pernah?”
aku turut berfikir, kemanapun bisma mengajak ku kaki ini akan ringan melangkah
“ke jawa yuk bosen di kota mulu”
“kesambet apa tong, ngajak ke jawa
bukannya elu suka tempat-tempat yang instagramable tempat hitz biar vlog elu
bagus”
“gak ada buget nih gue, endorse
sepi, duit abis buat servis mobil”
“otong-otong yutubers kayak elu mana
ada yang mau endorse, viewrs 1 aja syukur-syukur” candaku aku tertawa lepas
jika sudah mengajak bisma, anak ini cita-citanya jadi yutubers alasannya gokil
yutubers gak butuh ijasahnya.
Aku senang memakinya mengatai
kebodohannya, mengomentari semua tingkahnya. Setiap gerak bisma magnet untuk
mataku. Bisma marah tidak dia malah mendebatkan dengan argument konyolnya dan
berakhir dengan tawa riang kami. Aku mulai dekat dengan bisma saat awal masuk
kuliah, dia anak yang unik. Saat itu rambutnya masih gondrong di kuncir kudo,
kaos oblong kebesaran, snackers beda warna. Kebetulan kita satu kelompok,
mungkin karena kita mempunyai kepribadian yang hampir sama membuat kami dekat.
Kuliah selesai pukul 5 sore untuk
pulang aku punya sopir pribadi bisma dan mobil kodoknya. Mobil ini mungkin
seusia eyang buyutku, mobil kesayangan bisma yang sering mogok keluar masuk
bengkel. Biasanya setelah mengantarku, bisma tak langsung pulang kerumahnya dia
mampir sebentar di rumahku tanpa disuruh.
“bis kalau elu mau jadi yububers
kayak gini” ujarku sambil menunjukan video dari akun yutube “XXXB’
“XXXB punya ciri khas diaa nyanyi
pakek lagu ciptannya sendiri, syutingnya diruangan gelap, pakaian gelap-gelap
kan jadi daya Tarik” pujiku,aku memang sangat mengagumi yutuber satu ini.
Suaranya serak-serak basah tapi selalu mengena di hatiku, ‘XXXB’ entah mengapa
selalu menyanyikan lagu galau seprti cinta yang menanti taka da jawaban, mirip
seperti kisahku yang hanya mencintai di balik pungung.
“kebanyakan makan bawang merah tuh
orang, mewek terus lagunya. Di rumahnya gak ada listrik makanya item
semua” komentar bisma rada cuwek
“dari pada elu nge-vlog gak jelas”
“proses leon, orang yang sukses bergelut
dengan proses”
“jangan bacot aja elu belajar bentar lagi ujian”
“habis itu kita liburan ke malang”
ujarnya bahagia bahwasannya yang dihadapinya nanti bukan ujian, liburannya jauh
lebih penting, dasar yutubers gagal`
Selepas bisma pergi akunkembali larut
dalam dentuman lagu ‘XXXB’ yang mengalun indah dari laptopku, semua lagunya
seakan menegurku yang hanya berani menganggumi di balik pungung. Andai scenario
tuhan bisa di revisi aku akan senang hati merevisinya, sayangnya aku hanya
pembahasan dalam scenario yang disusun olehNya. Selama au berteman dengan bisma
aku tak pernah tahu dimana rumahnya, aku tidak pernah tahu saat jam kosong
kemana dia pergi, ke perpustakaan kah? Ke kantin kah? Ke café kah? Kalau ke perpustakaan kurasa bisma dapat
keajaiban, menurutku bisma unik tapi puya sisi hitam yang tidak dapat dilewati
orang lain, aku merasakannya sejak kita akrab. Aku bersama bisma ketika dalam
kelas, pulang kuliah dan saat traveling sselain itu aku tak pernah tahu dia
dimana. Namun tidak ada orang yang dekat dengan bisma kecuali aku, di kelas
bisma memang mengobrol dengan banyak orang saling bercanda tapi gerak-gerik
bisma seolah memberi batas pada mereka, cukup sampai disini saja sebatas kita,
ya seperti itu. Aku juga merasakannya, bisma hanya sedikit bercerita tentang
dirinya kepadaku bukan semua yang dia alami.
Serangkaian hari-hari ujian telah
usai. Aku merindukan bisma. Saat ujian diaa datang paling akhir selesai paling
awal pasti isinya ngawur. Hari-hari ujian dia tidak mengantarku pulang, dia
pulang duluan aku sempat punya niatan menguntit bisma sampai kerumahnya tapi
selalu gagal, bisma akan lebih cepat pulangnya. Akan aneh seorang teman dekat
tapi tidak tahu rumahnya, namun aku menghargai privacy bisma. Liburan telah
tiba, aku sebelumnya sudah berencana ke malang dengan bisma. Aku menunggu bisma
di depan rumah, kali ini bisma menjemputku dengan mobil terios putih
“mobil baru tong?” kataku saat sudah
dijalan
“bukan nyet, mobilnya babe gue,
mobil kodok gue itu warisan dari eyang buyut gue dari pada dikuburin bareng
jenazahnya mending gue yang pakek, biar buyut gue dapat amal jariah barangnya
bermanfaat” ujarnya
“gk kebayang kita dari Jakarta ke
malang bawa kodok berapa kali ndorong yaa” gelak tawa memeriahkan mobil
Tujuan kita kali ini Cuban gintung
dan pantai banyu meneng. Dengar-dengar di coban gintung air terjunnya bagus dan
tempatnya instagramable banget cocok sesuai selera bisma yang suka foto ngehitz
dan buat vlog gk jelas, sedangkan kita yang di pantai banyu meneng bakalan
snorkeling kali ini hobiku. Kita klob banget masalah liburan, bisma bakalan
banyak omong dari biasanya kalau menyangkut hal tentang liburan. Perjalanan
kurang lebih 16 jam kami tempuh, kita bergantian menyetir mobil untung saja
bisma membawa mobil ini andaikan sikodok yang di bawa aku yang bakalan jadi
korban pendorong. Kami menyewa villa di kawasan songgorti untuk menginap
rencana kami tiga hari di malang. Aku terlalu lelah selama diperjalanan
sesampai di villa aku ingin langsung
merebahkan diriku di kamar membiarkan bisma mengangkat barang-barang seorang
diri, lagian barang bisma lebih banyak, aku cewek hanya perlu satu koper dan
tas ransel sedangkan bisma dua koper dan satu tas ransel.
“singa elu langsung ngebo barang elo
nih berat bantuin dong” teriak bisma di
depan pintu sambil marah-marah, aku melangkah santai memasuki rumah dan
menghilang di pintu kamarku.
Petualangan di mulai tujuan pertama
kami akan ke Cuban gintung karena ini tentang liburan jadi bisma yang
sepenuhnya menyetir. Perjalanan di tempuh dai villa selama dua jam lumayan tapi
tidak terasa karena brisiknya bisma yang sibuk ngelive Instagram dengan aku
sebagai kameramennya. Sampai di Cuban gintung, kami terpesona dengan air terjun
yang cantic, jangan tanya bisma dia sudah bermain air bersama action cam-nya,
aku ikut bergabung dengan bisma. Puas bermain air, jiwa narsis bisma kumat, aku
selaku photographer pribadi bisma harus siap siaga memotret bisma dalm gaya
apapun. Petualangan selanjutnya dilanjutkan ke pantai banyu meneng di tempuh selama tiga jam. Kita sampai di
banyu meneng pukul empat sore belum terlalu senja untuk bersokreling,
sebenarnya bersnokring lebih tepat di pantai selok, inilah aku yang suka
tantangan. Kami sudah siap dengan peralatan snokring kami dalam hitungan ketiga tubuh kami sudah berada
di bawah laut, mencuci mata dengan indahnya terubu karang dan ikan-ikan kecil.
Pukul 5 sore kami naik ke permukaan sembari menunggu sunset dan meminum air
putih membuat api ungun kecil-kecilan dan beristirahat
“bis kita udah liburan bareng,
kemana-mana bareng” ujarku membuka pembicaraan
“nggak tuh, gue ke kamar mandi elu kagak
ikut” candanya
“ntr dulu gue blm selesai ngomong,” sanggahku “tapi banyak yang gue belum tau
tentang elo” ku amati mimic bisma, sebagai mahasiswa psikolog hal ini sudah
wajar mengamati gerak non verbal seseorang.
“gue anak biasa keles, lahir dari
Rahim seorang ibuk, hasil patungan sama ayah di kamis malam jumat. Tumbuh
normal, punya teman, sekolah, bernafas dan juga kentut. So apa yang istimewa
jika aku dan kamu sama” jawabnya lebih terkesan disantaikan, bisma masih
memberi batas tersebut, sebaiknya kali ini aku diam bisma sepertinya anak yang
suka menyimpan semuanya sendiri, kurasa hal wajar menceritakan hal keci semisal
kegiatannya kepada orang yang dianggapnya penting. Akhirnya kami hanya diam
menikmati sunset dan beranjak pergi ketika langit sudah berselimut hitam.
Sepanjang perjalanan aku baru tau di music player mobil bisma ada lagu-lagu “XXXB”
“ada beberapa lagu dari orang itu
yang gue suka, yang lainnya biasa aja, gk boleh fanatic sama sesuatu” ujarnya saat kepergok olehku
Hari ini kita memang gk berniat
kemana-mana, sebenernya kataku kurang jauh-jauh ke malang hanya menikmati dua
wisata, ada pegunungan yang indah untuk didaki tapi bisma tidak mau karnea akan
repot membawa seperangkat alat narsisnya. Paginya memang kami hanya melakukan
aktivitas di sekitar vila, bercanda di dekat kolam, BBQ berdua bahkan bisma ku
minta menyanyikan satu lagu dari XXXB judulnya “di dunia yang sama”. Malam
harinya usai kita berkemas, kita keluar untuk wisata kuliner pertama kita
membeli jajanan kaki lima yang terkenal yaitu sempol ayam lalu tak jauh dari
sana nasi goreng mawut dan terakhir kita mencoba susu asli di kedai susu
pinggir jalan.
Pukul 09.00 pagi aku sudah siap
untuk kembali ke Jakarta, aku heran tumben bisma sudah di depan mobil
“ada yang mau gue omongin, buruan
masuk” katanya, aku mulai merasa ada sesuatu, aku turuti kini bisma sudah duduk
di sampingku, mobil sudah mulai berjalan.
“mau ngomong apa elu tong?”
“sebelumnya gue mau minta maaf, hari
ini elu harus balik sendirian ke Jakarta, gue udah pesenin elo tiket kereta
exsekutif, perjalanannya sehari semalem. Gue minta maaf sekali lagi gue ada urusan
disini yang penting banget tapi maaf elo gk gue kasih tau” ujarnya dengan penuh
penyesalan.
“urusan apa bis?” tanya ku mulai
curiga, hari ini hari sabtu aku hafal setiap hari sabtu bisma jarang ke kampus
begitu juga dengan hari minggu, bisma hilang dan tidak ada kabar sama sekali.
“adalah pokoknya penting, gue anter
elu ke stasiun gk sampek kreta elu berangkat tapi, karna gue udah sangat
terlambat” kata bisma, aku hanya diam menyimpan kecurigaan ku. Kami sudah
sampai stasiun bisma kembali mengucapkan permintaan maafnya lalu bergegas
pergi. Aku ingat kemarin aku baru menginstal aplikasi pelacak tempat aku
sambungkan dengan id bisma memang, aplikasi itu mulai berjalan aku mengikuti
menggunakan taxi. Titik merah pada aplikasinya berhenti, di rumah sakit jiwa
malang? Untuk apa bisma kesini?
Aku mengikuti bisma dengan navigasi
dalam ponselku, berhenti di sebuah kamar pasien, aku juga lihat bisma memasuki kamar
tersebut. Aku mengintip dari balik jendela, ada seorang gadis yang hanya
terdiam di sudut ruangan dan bisma duduk berhadapan dengan gadis tersebut,
bisma menganggam tangannya erat matanya menatap lekat gadis itu senyumnya bukan
seperti bisma biasanya, senyum itu tulus.
“hai aku datang, masih inggat aku
kan? Aku bisma” bisma memperkenalkan diri dengan intonasi yang lembut penuh
kasih sayang naum tidak ada respon dari gadis berambut sebahu itu.
“kamu masih cantik, aku rindu kamu
fida” bisma memeluk gadis itu, dan gadis itu mengis di pelukan bisma,
tangisannya lemah seperti minta pertolongan dan tubuh yang hangat untuk
bersandar.
“jangan menangis fida, aku disini
untuk kamu” jemari lentik bisma mengusap air mata gadis bernama fida tersebut.
Aku bisa menyimpulkan itu kekasih bisma tapi kenapa fida di dalam sini? Dan
kenapa bisma menyuguhkan sesuatu yang berbeda kepada fida, bisma yang lembut,
sisi satria bisma.
Pyaar.. bodoh aku tidak sengaja
menabrak seorang perawat yang membawa makanan, aku bergegas minta maaf membantu
sedikit merapikan lalu aku bergegas lari. Aku merasakan ada yang emgikutiku,
aku tengok kebelakang ternyata itu bisma. Tapi kenapa aku lari? Kenapa aku
takut bertemu bisma?
“Leoni” teriakan bisma
menghentikanku, dia menatapku dengan mata tajamnya.
“kenapa disini? Dari mana elo tau
tempat ini?” geramnya
“sorry bis gue ikutin elo tadi”
“dari awal gue emang salah bawa elo
ke malang akhirnya semuanya kacau” makinya
“sorry bis gue gk maksut ganggu
hidup elo”
“oke gie kasih tau apa yang elo
pengen tau tentang gue setelah itu tolong jangan langgar batas yang gue
tetapin, gue rasa elo paham masalah batasan ini”
“gue tau leon elo suka gue, entah
dari kapannya gue gk tau, gue Cuma ngerasaain sikap elo beda dari seorang teman
tapi maaf Leoni oktavia kita hanya teman hidup bareng bukan teman jalan bareng”
ujarnya tegas, aku masih diam membeku kata-katanya bisma tajam melukai hatiku.
Teman jalan bareng? Hanya sebatas itu?
“gue udah punya pacar namanya fida
kita pacaran dari SMP, dia dirawat disana sejak akhir SMA, dia dipaksa teman-temannya menggunakan
narkoba melalui tindakan kekarasan, setelah masa rehabilitasi selesai dia
mengalami gangguan mental, keluarganya mengasingkannya, dan menaruhnya disini
kondisi dia semakin gk baik. Alasan gue ambil psikolong karena dia, gue pengen
tau apayang dia rasain apa yang dia ingin katakana, setiap sabtu dan minggu gue
kesini nyoba ngajak ngomong dia dengan bantuan dokter, ajaib baru kali ini dia
nangis di pelukan gue, biasanya di brontak. Terkadang juga dia ingin bunuh diri
karena kesepiannya gue selalu berusaha hadir buat dia. Gue ngevlog bukan buat
ge sendiri, gue tunjukin ke dia betapa indahnya dunia ini, sebagai motivasi dia
buat bertahan hidup dan menunggu saatnya tiba dia sembuh” bisma mulai
meneteskan air matanya, kali ini aku merasa bersalah sangat salah telah
melanggar batas kehidupan bisma.
“maafin gue bis, gue gk tahu, aku
memang tak pantas karna semua tentangmu bukan kamu dalam mataku” aku menyesal
“karena kamu mencintaiku hanya
sebatas mata, coba lebih dalam pasti kamu langsung faham tentangku tapi jangan
dicoba cukup sampai disini saja batas mu. Ada hal yang memang kamu ketahui dan
ada hal yang gk boleh kamu ketahui. Satu lagi XXXB itu gue simak baik-baik
suara gue, lagu disana khusus buat fida, sehingga ketika dia sembuh nanti dia
bisa tersenyum mendengar alunan music ku yang telah menjadi favoritenya” bisma
menarik nafas panjang, menyeka air matanya lalu beranjak pergi
“gue tetep temen elo kok bis” teriak
ku, bisma hanya mengacungkan jempolnya.
Aku melangkah pergi dengan
menyisahkan rasa bersalah, akankah semua kemabli normal ketika semurni sahabat
dinodai setitik cinta?
Comments
Post a Comment